TEKNIK
BERDISKUSI
I.
Pendahuluan
Dalam kehidupan
sehari – hari kita sering dihadapkan kepada masalah – masalah yang bersifat
individu ataupun sosial yang perlu diatasi. Masalah masalah tersebut banyak yang mempunyai lebih
dari satu cara pemecahan, sehingga harus dipilih cara mana yang paling baik,
yaitu effesien dan efektif.
Dengan makin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sesuatu masalah akan lebih
baik apabila cara pemecahannya didekati dari berbagai sudut pandang. Untuk mencari cara pemecahan yang paling baik
itu, kita memerlukan bantuan atau kerjasama dalam pemecahan masalah, dan yang
paling tepat adalah diskusi. Dalam diskusi itulah dapat ditemukan unsur
demokrasi yang sebenarnya.
a.
Pemecahan
masalah :
1. Rencana
usaha pemecahan
2. Bertindak
bersama sesuai dengan pemecahan masalah yang telah direncanakan.
b.
Dapat
mengembangkan kepribadian :
1. Muncul
perasaan harga diri
2. Keberanian
menyatakan pendapat
3. Menghormati
pendapat kepada sesama
4. Mendalamnya
pengertian
II.
Pengertian Diskusi
Diskusi
merupakan suatu pertukaran perdapat secara teratur, dengan tujuan menghasilkan
suatu pengertian yang lebih mendalam, nyata, benar dan luas untuk memecahkan
cara pemecahan masalah. Diskusi itu tidak sama dengan obrolan biasa, karena
dalam obrolan tidak dituntut adanya kesimpulan / ending nya, obrolan lebih
tidak bertujuan selain mengisi waktu luang. Diskusi juga bukan berdebat, karena
dalam diskusi lebih bersifat terbuka terhadap pendapat atau pemikiran orang
lain.
Para peserta
diskusi mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya secara pribadi tetapi
serentak dengan itu mereka menaruh minat pula terhadap munculnya pendapat dan
pemikiran orang lain.
Bermacam –
macam pendapat itu dipertimbangkan
menurut arti dan nilainya untuk memperjelas pengertian kita tentang masalah
yang dihadapi, hal ini tidak akan ditemui dalam sebuah perdebatan.
III.
Pedoman Untuk memimpin Diskusi
a. Sebelum berdiskusi peserta hendaknya
mempersiapkan diri dengan mencari informasi tentang thema yang akan dibahas.Ide
dan pertanyaan yang akan dibawakan nanti hendaknya dicatat.
b. Berani menyatakan pendapat, ide,
kritik dan pertanyaan
c. Berbicara jelas, tidak terburu – buru,
dan obyektif
d. Bersedia pendapatnya diterima atau
ide, pemikirannya dikritik.
e. Mengetahui batas batas pembahasan masalah.
Walaupun idenya
baik, cemerlang tetapi bila diluar batas permasalahan, maka hal tersebut dapat
disimpan untuk disampaikan pada diskusi selanjutnya.
f. Berani meminta penjelasan untuk suatu
pengertian yang kurang jelas, dengan
cara yang santun dan menjaga etika.
g. Setiap peserta diwajibkan ikut menjaga
kekompakan, keharmonisan dan kelancaran jalannya diskusi.
h. Jumlah peserta diskusi idealnya adalah 7 orang hingga 13 orang.
Hal – hal yang
tidak dibenarkan dan dipandang tidak etis didalam diskusi :
1. Berbisik
– bisik dengan tetangga disebelah nya.
2. Menyerang
peserta lain secara pribadi
3. Memotong
substansi pembicaraan peserta lain
4. Menyatakan
pendapat secara emosional
5. P
a s i f
IV.
Pemimpin Diskusi
Diskusi
merupakan pembicaraan yang bersifat demokrasi, para peserta bertanggung jawab
atas keberhasilan diskusi itu. Sehingga mereka sendirilah yang harus berfikir,
merencanakan, mengawasi dan membina semangat dalam diskusi yang dilangsungkan.
Pemimpin
diskusi tidak sama pengertiannya dengan guru dikelas atau seorang pemimpin
rapat yang harus bertanggung jawab atas keberhasilan rapat tersebut. Pemimpin
diskusi merupakan roh/jiwa dari seluruh tahapan tahapan yang ditetapkan dalam
diskusi. Karena Pimpinan diskusi
bertugas menghidupkan diskusi, mendorong dan mengaktifkan peserta, dan pimpinan
diskusilah yang mengatur, menjaga kelancaran diskusi agar sampai pada arah yang
dituju sesuai dengan thema diskusi.
Peranan Pimpinan
Diskusi :
1. Sebagai
pengatur lalu lintas pembicaraan
Tugas ini bertujuan untuk mengumpulkan sumbangan
pendapat, pemikiran dari para peserta, dan merangsang anggota / peserta diskusi
untuk mengeluarkan dan menyampaikan pendapat.
a. Mengarahkan
pertanyaan – pertanyaan kepada peserta tertentu.
b. Menjaga
agar supaya para peserta tidak berbicara serentak
c. Mencegah
/ membatasi pembicaraan diskusi oleh peserta yang suka berbicara panjang dan
berbelit.
d. Mendorong
peserta diskusi yang pemalu atau pendiam, agar mau menyampaikan pendapat,
pemikiran atau ide ide nya.
e. Mengatur
agar setiap penyampaian pendapat, pemikiran atau ide dapat jelas ditangkap oleh
setiap peserta tanpa peserta merasa terganggu.
2. Pimpinan Diskusi harus bertindak adil,
tidak memihak, Pimpinan Diskusi dapat mengajukan pertanyaan, atau memberikan
umpan permasalahan kepada peserta diskusi, tetapi tidak memberikan cara
pemecahan masalah atau tidak memberikan solusi. Pimpinan Diskusi mengarahkan
dan mendorong peserta untuk mencari solusi, memecahkan masalah dan jalan keluar
terbaik
Ababila
pimpinan menerima pertanyaan dari peserta yang sifatnya mempertanyakan jalan
pemecahan masalah, maka Pimpinan diskusi harus cepat cepat melemparkan pertanyaan tersebut kepada peserta lainnya,
sehingga tidak terjadi tanya jawab antara pimpinan diskusi dengan peserta
diskusi.
3. Sebagai
Penunjuk Jalan
a. Pimpinan
diskusi berkewajiban memberikan petunjuk umum mengenai kemajuan – kemajuan atau
hasil sementara yang telah dicapai diskusi.
b. Memberikan
penjelasan cara – cara diskusi agar setiap peserta mengetahui dengan jelas
c. Meluruskan
jalannya diskusi apabila terjadi tanda tanda akan menyimpang dari garis atau
thema yang telah ditentukan.
V.
Tahapan Diskusi
1. Persiapan
Persiapan
diskusi ini penting karena menyangkut pemilihan thema diskusi dan cara mana
yang hendak dipakai dalam melaksanakan
diskusi. Cara – cara ini perlu dipilih, disesuaikan dengan kemampuan
menyelenggarakan diskusi kearah tujuan yang hendak dicapai. Biasanya diambil
langkah kangkah :
Orientasi umum,
pengumpulan fakta – fakta, pertimbangan dan perumusan hasil. Untuk pemilihan Thema perlu diperhatikan hal
– hal sebagai berikut :
a.
Harus menarik dan menimbulkan dorongan
ingin tahu serta mendorong munculnya pemikiran positif.
b. Thema
harus sibatasi
Hal ini harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia,
agar diskusi dapat mencapai hasil yang diharapkan.
c. Thema
tidak terlalu sulit dan tidak terlalu umum, karena yang diperlukan adalah
sumbangan pendapat, pemikiran dari peserta
d. Penentuan
tujuan, untuk memberi arah diskusi
e. Thema
dirumuskan secara pendek, jelas dan tepat
2. Pelaksanaan
Diskusi
a.
Orientasi
Pimpinan diskusi menjelaskan maksud thema serta masalah –
masalahnya, Hendaknya peserta dapat menerima thema itu dikarenakan masalahnya
memang menarik dan penting bagi peserta. Dijelaskan pula masalah tujuan serta
batas – batas ruang lingkup masalah yang didiskusikan. Jika dipandang perlu
pada tahap ini pimpinan diskusi dapat membawa alat – alat peraga sebagai
pembantu penjelasan masalah.
b.
Pengumpulan Fakta – fakta
Pada tahap ini sumbangan pendapat dan pemikiran yang
masuk belum diberi komentar atau dikritik. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang
para peserta agar berani menyumbangkan pemikirannya atau menyampaikan ide –
idenya, terutama sangat berguna bagi yang baru pertama mengikuti diskusi.
Apabila pendapat – pendapat yang masuk telah dianggap
perlu maka pimpinan diskusi dapat mulai menggolongkan pendapat dan pemikiran
itu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
c.
Pertimbangan
Bagian ini merupakan pusat dari diskusi, karena dibagian
inilah munculnya semua pendapat pembahasan yang bersifat pro maupun kontra,
yang asalnya dari titik tolak yang mungkin amat berbeda beda. Pada telaah ini
pimpinan diskusi memainkan peranan sebagai koordinator. Dan tugas yang harua dilakukan :
1. Membuat
kesimpulan singkat dari pendapat yang dikemukakan para peserta secara panjang
lebar.
2. Menyajikan
kepada sidang untuk dipertimbangkan
3. Membuat
ikhtiar pendapat yang dianggap sama, meskipun diuraikan dengan cara yang
berbeda – beda.
4. Merumuskan
pendapat yang berbeda secara jelas.
Pimpinan diskusi harus mengusahakan diskusi itu ada
kemajuan, dan harus membuat ringkasan apa yang telah dibicarakan.
d.
Perumusan Hasil
Apabila telah dipandang cukup, Pimpinan diskusi dapat
mengakhiri diskusi dan membuat rumusan kesimpulan. Saat demikian ini harus
dilakukan pemimpin dengan sangat hati – hati.
Rumusan kesimpulan itu dimintakan persetujuan kepada
seluruh sidang, Rumusan itu bisa berisi tindakan apa yang direncanakan, siapa
yang melaksanakan dan kapan dilakukan.
( Dok. KIM. Nawala. Tempeh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar