Se
Senin, 23 September 2013
Menyambut Esok dengan perubahan
MENYAMBUT ESOK DENGAN PERUBAHAN
“ Sebenarnya untuk berubah, diperlukan
keberanian untuk membuka diri, dan mau melakukan sesuatu yang baru atau dengan
cara yang berbeda “
Banyak
orang cenderung melakukan hal yang sama, sepanjang hidup kita sebagai orang
dewasa. Kita punya kebiasaan yang sama, pergi ketempat yang sama, senang
bertemu dan bersosialisasi dengan orang orang yang sama. Kita memikirkan hal
yang sama dan melakukan sesuatu dengan cara yang sama pula. Dan
hasilnya.............................ya, memang sama, tidak berubah, dari hari
ke hari , betapa hal ini sangat membosankan.
Kalau
masih tetap melakukan hal yang sama
dengan cara yang sama, tentu akan mendapatkan hasil yang sama pula. Kita
seharusnya sadar dan mau melakukan
sesuatu yang lebih, mencoba sesuatu yang berbeda, sesuatu yang baru. Dan kalau
itu kita lakukan, kita bisa dan hasilnya
juga pasti akan berbeda secara nyata.
Banyak
orang terpaku pada keadaan dimana mereka berada pada saat ini. Alasannya karena
lingkungan, kurangnya kompetensi atau tidak adanya kesempatan. Akan tetapi yang
sebenarnya adalah karena mereka tidak pernah mau berubah, tidak mau mencoba
sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda.
Jadi
mulai saat ini, katakan kepada diri anda untuk berbuat sesuatu, betapapun
kecilnya dan sederhana, dengan cara yang berbeda, yang baru. Mungkin anda akan
menjadi lebih ramah kepada isteri, anak anak dan rekan sekerja. Kalau biasanya
anda terlambat masuk kerja, mulai sekarang datanglah ketempat kerja menjadi
lebih awal, atau kalau suka pulang lebih cepat dan selalu mendahului, sekarang
anda mencoba untuk sedikit lebih lambat meninggalkan tempat kerja.
Siapapun
anda, apa saja yang anda lakukan, selalu ada kesempatan untuk melakukannya
secara berbeda. Anda pasti akan menyukai perubahan itu dan anda akan mampu
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Dan kalau anda merasa nyaman
dengan perubahan itu, maka anda pasti akan mau
melakukan perubahan yang lain lagi, yang mungkin lebih besar dan lebih
bermanfaat baik bagi lingkungan sekitar anda, termasuk juga bagi perusahaan
dimana anda bekerja.
( Dokumentasi KIM Nawala – Kec. Tempeh }
Minggu, 22 September 2013
MENGENAL LEBIH JAUH
KIM NAWALA KEC. TEMPEH KAB. LUMAJANG
Bagi sebagian orang, mendengar kata KIM atau Kelompok
Informasi Masyarakat maka yang terbersit dalam fikiran adalah munculnya
kenangan lama yaitu Kelompencapir atau Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pemirsa
yang pernah berkibar tatkala Departemen Penerangan masih diberlakukan.
Tidak salah memang,
namun ketika diperhatikan lebih teliti maka nampak jelas bedanya antara
KIM atau
Kelompok Informasi Masyarakat dengan Kelompencapir.
Dalam Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ), pengurus
dan anggota KIM tidak saja dituntut untuk menghimpun informasi, tetapi juga
mengolah informasi dengan konfirmasi pada sumber berita serta menyebarkan
secara jelas dan akurat kepada publik. Sehingga informasi yang berkembang dapat
dijadikan sebagai referensi dalam membangun komunikasi baik antara masyarakat
dengan Pemerintah maupun antar masyarakat dengan lembaga dan instansi lain yang
berkaitan.
Menyadari tentang arti penting nya sebuah informasi
untuk membangun komunikasi aktif, maka KIM Nawala Kec. Tempeh berusaha menyerap
informasi positif yang berkembang di kec. Tempeh untuk kemudian dikonfirmasikan
serta didokumentasikan, dan kemudian disampaikan kepada fihak fihak terkait sehingga derap pembangunan di berbagai bidang
dapat terus berjalan sesuai dengan perkembangan jaman.
Sosok KIM
Nawala Kec. Tempeh
Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ) dengan nama
Nawala yang berkedudukan di Kec, Tempeh Kab. Lumajang, dibentuk dan didirikan
berdasarkan kepentingan dan kebutuhan terhadap informasi yang akurat dan dapat
dipercaya. Banyak potensi Sumberdaya alam maupun Sumberdaya Manusia di
Kecamatan Tempeh yang belum dikenal oleh masyarakat Lumajang bahkan oleh
masyarakat di kec Tempeh sendiri, sehingga KIM Nawala berinisiatif untuk menggali
dan mengolah informasi tentang SDA dan SDM di Kec Tempeh dan menyebarkan
potensi potensi tersebut dengan berbagai cara dan teknik, dan salah satu cara
yaitu dengan mengunggah pada blogspot.
KIM Nawala Kec. Tempeh diawaki dengan 13 ( tigabelas)
orang personil yang memiliki komitmen yang sama, yakni berupaya untuk lebih
menjadi jembatan penghubung antara Pemerintah dan Masyarakat, antar masyarakat dan masyarakat lainnya
dengan berbagai kepentingan positif. Salah satu yang dapat dicontohkan disini
adalah, bahwa anggota KIM Nawala memiliki potensi dan menguasai teknologi tepat
guna. Diantaranya adalah Teknologi Water Treathment yang menghasilkan air minum
hexagonal, Teknik membatik, Teknologi Pengolahan hasil usaha tani, Teknologi
pengolahan limbah industri maupun sampah pasar, Teknologi peleburan logam dasar
dan masih banyak teknologi lain yang dikuasai dengan baik. Dari sekian banyak
teknologi yang dikuasai, semua pelakunya bukan orang lain tetapi pelakunya
adalah pengurus KIM Nawala Kec. Tempeh.
Oleh karena itu, KIM Nawala senantiasa berupaya untuk
menyebar luaskan kemampuan teknologi ini dengan cara sosialisasi, penyuluhan
maupun dengan cara pelatihan non formal. Diharapkan, masyarakat Tempeh setelah
mampu menyerap teknologi dengan baik, dapat memanfaatkan teknologi tersebut
bagi terbentuknya usaha usaha baru, sehingga terjadi pergerakan ekonomi bagi
kesejahteraan masyarakat dan keluarganya.
( Dokumentasi
KIM Nawala Kec. Tempeh )
Sabtu, 14 September 2013
Kamis, 12 September 2013
Pentingnya Komunikasi
PENTINGNYA KOMUNIKASI
Tak dapat dipungkiri apatisme masyarakat terhadap
perkembangan pembangunan pada akhir
akhir ini terasa semakin mengental, hal ini lebih disebabkan terhambatnya arus
komunikasi dua arah oleh karena berbagai sebab.
Sejak dibekukannya Departemen Penerangan, maka penyampaian
program program pembangunan yang direncanakan oleh Pemerintah nyaris tak
terdengar, hanya pada kalangan tertentu saja program tersebut dengan jelas
dapat didengar dan dimengerti. Disisi yang lain, masyarakat khususnya kelas
bawah, terlalu sibuk dengan upaya upaya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
keluarganya. Kesibukan dalam mencari penghasilan itulah yang memunculkan sikap
apatisme semakin mengental.
Sikap sikap apatisme tersebut, nyata sekali dalam kehidupan
bermasyarakat saat ini. Seperti hal nya saat ini kegiatan siskamling sudah
semakin jarang dan hampir tak pernah ada siskamling lagi. Kegiatan kebersihan
lingkungan yang sering disebut kerja bhakti, malah tak pernah dilakukan,
kecuali jika akan ada pejabat yang berkunjung atau melewati daerah tersebut.
Artinya bahwa melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan bukan karena
kesadaran tentang arti bersih itu sehat, tetapi lebih kepada seremonial saja.
Tetapi apakah keadaan yang seperti ini akan tetap dibiarkan
saja ? tentu sebagai anggota masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Informasi
Masyarakat ( KIM ) Nawala Kecamatan
Tempeh Kabupaten Lumajang, akan turut serta berperan dalam menyadarkan kepada
masyarakat luas tentang arti pentingnya sebuah Informasi dan Komunikasi aktif.
Tak ada persoalan yang tak bisa diselesaikan, jika informasi
persoalan tersebut disampaikan dengan komunikasi yang baik, luwes dan saling
menghargai.
Apatisme Masyarakat
Peristiwa politik yang terjadi di beberapa daerah dengan
agenda pilkada akhir-akhir ini terasa menjadi semakin panas dingin, Sebagian
kalangan berpendapat bahwa tahun 2013 merupakan Tahun politik. Pasca Pemilihan Bupati
Kab. Lumajang, Pilkada dilanjutkan kemudian dengan Pemilihan Gubernur Jawa Timur, dan setelah
itu masih diteruskan dengan Pemilihan Pejabat di Tingkat terendah yakni
Pemilihan Kepala Desa. Peristiwa politik yang susul menyusul itu berimbas pada
sendi sendi kehidupan masyarakat khususnya di pedesaan, contoh soal yang muncul
akhir akhir ini adalah : adanya gangguan keamanan dalam bentuk pencurian,
perampasan bahkan perampokan. Belum lagi persoalan persoalan lain yang terus membayangi
kehidupan masyarakat, seolah olah tak berujung.
Kejadian kejadian ini terjadi karena para pejabat di
Pedesaan lebih terfokus pada acara perhelatan Pemilihan Kepala Desa, Banyak
para PJS Kades yang saat ini sedang menjabat
kemudian maju lagi dalam Pilkades. Sehingga waktunya habis tersita untuk
menggalang konstituennya, dan melupakan tanggung jawabnya untuk tetap melaksanakan
tata kelola pemerintahan desa. Hal ini jelas nampak dari tidak adanya
komunikasi aktif dengan masyarakat, sehingga masyarakat menjadi pasif dan tidak
peduli terhadap situasi dan kondisi di sekitarnya.
Sehingga masyarakat sah-sah saja jika kemudian berpandangan
bahwa hampir semua Pejabat di Desa hanya mementingkan kepentingan dirinya
sendiri, faktanya adalah komunikasi dibangun manakala ada kepentingan yang
berkaitan dengan dukung mendukung, jika tidak ada kepentingan maka tak ada
komunikasi yang terbangun. Oleh karena itu, seyogyanya para pejabat di Desa
segera menyadari tentang arti penting nya komunikasi, sebab dengan komunikasi
intensif dapat dijadikan sebuah sarana untuk menyamakan persepsi, sehingga
terwujud sebuah kebersamaan untuk menyongsong hari esok yang jauh lebih baik
lagi.
Membangun komunikasi yang selaras, harmonis, dan bermartabat
adalah merupakan solusi dalam mengikis krisis kepercayaan, Apatisme akan
semakin mengental jika komunikasi aktif yang saling menghargai tak pernah
dilakukan.
( Dok. KIM
Nawala Kec. Tempeh )
Selasa, 10 September 2013
Rumah Baca Masyarakat Tunas Bangsa

RUMAH BACA MASYARAKAT
TUNAS BANGSA
Dusun Pemukiman Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh
Kabupaten Lumajang 67371
RUMAH BACA DESA TUNAS BANGSA
Dusun Pemukiman Desa Pandawangi
Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang
I.
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi yang dipadukan dengan
pembangunan
Infrastruktur tentu
akan bermuara pada peningkatan kwalitas sumber daya manusia
secara umum. Peningkatan
SDM yang berhasil akan membuahkan terlahirnya potensi potensi
bangsa yang mumpuni sehingga mampu mewujudkan pembangunan di segala
bidang kehidupan.
Bahwa Rumah Baca Desa Tunas Bangsa adalah sebagai bagian kecil dalam
usaha mencerdaskan anak bangsa melalui penyediaan buku buku bacaan ringan,
teknologi, keagamaan, pendidikan, olahraga dan buku buku lain nya.
Menyadari arti pentingnya rumah baca sebagai tempat dan
sarana menimba ilmu pengetahuan, maka keberadaan Rumah Baca Desa harus segera
diwujudkan meskipun dalam tataran dan ukuran yang kecil. Oleh karena sifat
Rumah Baca sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan, maka penempatannya di
tempatkan pada area dunia pendidikan, yaitu dekat dengan Sekolah Dasar, Dekat
dengan Sekolah PAUD dan menyatu dengan Posyandu Tunas Harapan. Penempatan Rumah Baca Desa yang disatukan
dengan Posyandu, diharapkan Rumah Baca dapat berperan memberikan informasi
pendidikan anak pada masyarakat yang memiliki putra putri balita melalui
koleksi buku buku yang dimiliki Rumah
Baca Desa Tunas Bangsa.
Seringkali terjadi karena keterbatasan, Rumah baca Desa Tunas
Bangsa harus bergantian tempat, merobah tatanan buku buku agar bisa digunakan
sebagai tempat pelayanan untuk Posyandu atau kegiatan lainnya.
II.
DASAR PEMIKIRAN
1.
Rumah Baca Tunas Bangsa, adalah sebagai salah satu tempat untuk
menimba ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat dan pelajar, sehingga
diperlukan tempat yang cukup memadai dan layak untuk membaca, mendengar dan
melihat. Dengan adanya tempat yang nyaman dan cukup memadai diharapkan
masyarakat dan pelajar dapat membaca, mendengar dan melihat sajian informasi
ilmu pengetahuan dengan leluasa
2.
Dusun Pemukiman ABRI Desa Pandanwangi, sebagai tempat dimana telah
berdiri Rumah Baca Desa Tunas Bangsa, memiliki tingkat kebutuhan terhadap buku
buku maupun informasi ilmu pengetahuan sangat tinggi
Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya Sekolah Pendidik Anak Usia Dini, Taman Kanak
Kanak, Sekolah Dasar, dan Madrasah serta pendidikan non formal lainnya.
III.
SPIRIT PENDIRIAN RUMAH
BACA
1.
Tumbuhnya minat baca para pelajar sekolah dasar, masyarakat Dusun
Pemukiman, Kalangan Pemuda dan Masyarakat Petani terhadap buku buku yang berkaitan dengan
kepentingannya.
2.
Adanya bantuan Buku buku dan alat peralatan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemkab.
Lumajang, Bantuan buku buku dari warga masyarakat Dusun Pemukiman, serta hibah
buku buku dari kawan, kerabat, dan teman teman yang peduli terhadap kemajuan
anak bangsa.
3.
Adanya lahan yang ditempati Rumah baca dan Posyandu dan luasan
lahan memungkinkan apabila dilakukan perluasan gedung maupun untuk kegiatan
pembelajaran di alam..
4.
Menilik minat membaca, mendengar dan melihat yang meningkat dari
masyarakat dan pelajar, sehingga perlu respon positif dengan segera mendirikan
rumah baca masyarakat desa.
IV.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
dari didirikannya rumah baca masyarakat desa Tunas Bangsa ini adalah, dalam
rangka turut serta mencerdaskan anak bangsa melalui buku bacaan. Mengingat buku
adalah sebagai sarana untuk menimba ilmu pengetahuan, dan buku juga merupakan
cendela informasi dunia.
Tujuan pendirian rumah baca masyarakat desa
Tunas Bangsa ini adalah :
~ sebagai wahana menimba
ilmu pengetahuan umum
~ sebagai tempat
berdiskusi dan konsultasi tentang teknologi tepatguna
~ Sebagai sarana tempat
pelatihan non formal bagi masyarakat desa
~ Sebagi sumber literatur bagi
kegiatan penelitian atau kegiatan lainnya.
V.
PERAN PENTING RUMAH BACA
Rumah
Baca Desa Tunas Bangsa, yang saat ini ada merupakan salah satu Rumah Baca yang ada
di Kabupaten Lumajang, dan bertempat di Dusun Pemukiman ABRI yang pengelolaannya dipercayakan kepada warga
masyarakat desa Pandanwangi bersama Komponen masyarakat lainnya. Rumah Baca
Tunas Bangsa telah mengikuti lomba Rumah Baca untuk tingkat Kabupaten Lumajang,
mewakili Kecamatan Tempeh, dan berhasil meraih peringkat pertama se Kabupaten
Lumajang. Dan pada saat ini Rumah Baca
Tunas Bangsa telah ditunjuk untuk mengikuti Lomba Rumah Baca di Tingkat
Provinsi Jawa Timur, yang pelaksanaannya direncanakan pada bulan September
2013.
Rumah
Baca Desa Tunas Bangsa, memiliki peran penting dalam upaya mencerdaskan
masyarakat khususnya masyarakat pedesaan, dengan kemampuan yang ada personil
rumah baca berusaha menjabarkan tentang berbagai ilmu pengetahuan, tentu dengan
segala keterbatasannya.
Juga
Rumah Baca Desa Tunas Bangsa , telah bekerja sama dengan sekolah sekolah yang
ada dan lembaga pendidikan non formal lainnya, untuk berperan sebagai penyedia
pustaka dalam bentuk buku buku, layanan internet dan informasi lainnya yang
berkaitan dengan penyebar luasan informasi.
Sehubungan
dengan hal tersebut, pengurus Rumah Baca Tunas Bangsa Desa Pandanwangi,
berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan yang terbaik, agar dapat
menjadikan Dusun Pemukiman ABRI Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang, menjadi lebih dikenal di
Provinsi Jawa Timur pada khususnya dan Tingkat Nasional secara umum.
VI.
HASIL BACA, DENGAR DAN
LIHAT
Hasil
dari membaca, mendengar dan melihat di Rumah Baca Desa Tunas Bangsa Dusun
pemukiman ABRI desa Pandanwangi adalah perwujudan dalam hal teknolog tepat
guna, ekonomi produktif, dan lain lainnya , diantaranya :
No
|
Materi
|
Hasil
Olahan
|
Penggunaan
|
1
|
Pembuatan Reaktor Biogas
|
1.Energy Biogas
|
Rumah tangga
|
.
|
|
2.Pupuk Organik
|
Media tanam dan bahan pupuk organik
|
2
|
Pembuatan usaha makanan
|
1. Cattering
|
Pesanan
|
|
|
2. Kue kering
|
Penjualan di toko
|
3
|
Uji coba Metalurgi
|
1. Sponge Iron
|
Industri Kecil
|
|
|
2. Pig Iron
|
Industri Peleburan
|
4
|
Unit Pirolysis
|
1. Arang tempurung
|
Sumber energi
|
|
|
2. Carbon Aktif
|
Penjernih air
|
|
|
3. Liquid Smoke
|
Industri Chemical
Industri makanan
|
|
|
3. Asap Jelaga
|
Pestisida
|
5
|
Mikro organism
|
1.Fermentor
|
Pengolahan pupuk, limbah
industri, pertanian
|
VII.
LOKASI RUMAH BACA TUNAS
BANGSA
Lokasi
berdirinya Rumah Baca Masyarakat Desa Tunas Bangsa terletak di Jalan Chureng No.
120 Dusun Pemukiman, Desa Pandanwangi
Kecamatan Tempeh Kabupaten
Lumajang. Dan pada lokasi berdirinya Rumah
Baca Desa Tunas Bangsa berdekatan dan berhubungan langsung dengan :
1.
Sekolah Taman kanak kanak
2.
Pendidikan Anak Usia Dini
3. Sekolah Dasar Pandanwangi
04
4.
Menyatu dengan Posyandu
Tunas Harapan
5.
Akses langsung dengan kegiatan masyarakat Desa
6.
Terletak didalam lingkungan Warga Pemukiman Purnawirawan TNI AU
Dengan
ditempatkan pada satu tempat yang komplek, maka faktor kendala teknis dapat
segera diatasi karena kedekatan lokasi.
VIII. PENGURUS RUMAH BACA TUNAS BANGSA
Pelaksanaan
renovasi dikerjakan oleh tenaga tukang yang dikendalikan langsung oleh pengurus
Rumah Baca Desa Tunas Bangsa Desa Pandanwangi yaitu :
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Keterangan
|
1
|
Ir. Yuli Astuti
|
Ketua RBM
|
|
2
|
Effi Sri Indrawati
|
Sekretaris
|
|
3
|
Hariyati
|
Bendahara
|
|
IX.
DAMPAK SOSIAL
Dampak
sosial ekonomi yang diperkirakan dapat menimbulkan sebuah harapan untuk dapat
lebih besar dan nyaman dalam mengakses ilmu pengetahuan, baik untuk diri
sendiri, anak, cucu, kerabat dan semua lapisan masyarakat Desa Pandanwangi. Dan
harapan terbesar adalah dengan penyerapan ilmu pengetahuan di Rumah Baca Dapat
bermanfaat untuk kegiatan Usahanya, Ekonominya, dan bermanfaat bagi kwalitas
belajar anak anak usia sekolah.
X.
PENUTUP
Demikian informasi tentang Rumah Baca Masyarakat Desa Tunas Bangsa
ini disampaikan, dengan harapan untuk dapat menginformasikan tentang keberadaan
maksud dan tujuan Rumah Baca Masyarakat Desa Tunas Bangsa.
Lumajang, 10 September
2013
Pengurus
Rumah Baca Desa Tunas Bangsa
Dusun Pemukiman Desa Pandanwangi
Langganan:
Postingan (Atom)